Sukses! Prodi KPI STAIN Madina Peringati Maulid Nabi dengan Kajian Komunikasi Rasulullah
- Kategori : Kegiatan Prodi KPI
- Dibaca : 56 Kali
Panyabungan, 16 September 2025 – Dalam rangka memperingati Hari Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H, Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) STAIN Mandailing Natal bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) KPI menyelenggarakan kajian online bertema “Jejak Media dan Komunikasi Rasulullah dalam Penyebaran Islam”, Selasa (16/9/2025).
Kegiatan yang digelar melalui platform Zoom Meeting ini berlangsung sejak pukul 09.00 WIB hingga selesai, dengan dihadiri 68 peserta dari berbagai kampus di seluruh Indonesia. Kajian terbuka untuk umum ini tak hanya memberikan wawasan keilmuan seputar strategi komunikasi Rasulullah dalam berdakwah, tetapi juga menghadirkan e-sertifikat dan e-materi bagi peserta yang mengikuti kegiatan hingga tuntas.
Acara resmi dibuka oleh Ketua Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam STAIN Madina, Dr. Marlina, MA. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya memaknai Maulid Nabi bukan hanya sebagai perayaan seremonial, tetapi juga momentum untuk menghidupkan kembali teladan komunikasi Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari.
“Rasulullah adalah teladan komunikasi sepanjang masa. Di era digital, tantangan umat Islam adalah bagaimana meneladani akhlak dan gaya komunikasi beliau yang penuh hikmah, kejujuran, serta kasih sayang. Melalui kajian ini, kami berharap lahir generasi komunikator Muslim yang cerdas dan berakhlak mulia,” ungkap Dr. Marlina.
Moderator dalam kegiatan ini adalah Dr. Multazimah, MA, yang memandu jalannya diskusi dengan hangat dan interaktif. Sementara itu, acara dipandu oleh Ilmi Khodijah sebagai Master of Ceremony (MC) yang menambah suasana kajian menjadi lebih hidup dan komunikatif.
Hadir sebagai narasumber utama, Nurfitriani M. Siregar, M.Kom.I., Ketua Prodi KPI UIN Syahada Padangsidimpuan, yang memaparkan bagaimana Nabi Muhammad SAW memanfaatkan berbagai sarana komunikasi dalam menyebarkan Islam. Menurutnya, strategi Rasulullah tidak hanya berbasis pada penyampaian lisan, tetapi juga pada keteladanan, simbol, dan praktik sosial yang komunikatif.
“Komunikasi Rasulullah adalah komunikasi yang membangun kepercayaan. Beliau tidak sekadar menyampaikan pesan, tetapi menjadikan dirinya sebagai media itu sendiri. Hal ini bisa kita adaptasi dalam dakwah dan komunikasi Islam di era digital,” jelas Nurfitriani.
Lebih lanjut, Nurfitriani menambahkan bahwa Rasulullah SAW merupakan sosok komunikator sejati yang mampu menyesuaikan pesan dengan audiens yang berbeda. Menurutnya, keterampilan Rasulullah dalam memilih kata, memahami konteks sosial, serta mengedepankan etika komunikasi adalah pelajaran berharga yang relevan untuk para pendakwah, mahasiswa, dan praktisi komunikasi masa kini.
Peserta yang hadir menyampaikan antusiasme tinggi, terutama karena tema yang diangkat relevan dengan fenomena media sosial saat ini. Beberapa mahasiswa dari kampus berbeda juga menyoroti pentingnya mencontoh strategi komunikasi Rasulullah untuk melawan disinformasi dan ujaran kebencian yang marak di dunia maya.
Melalui kolaborasi antara Prodi KPI STAIN Madina dan HMPS KPI, kegiatan ini menjadi bukti nyata sinergi akademisi dan mahasiswa dalam menghadirkan ruang kajian ilmiah yang menghubungkan nilai keislaman dengan dinamika komunikasi kontemporer.