Ahmad Salman Farid Angkat Isu Literasi Sosial pada Workshop Nasional APIN 2025
- Kategori : Kampus
- Dibaca : 7 Kali

Panyabungan, 22 Nopember 2025 - Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Mandailing Natal kembali menorehkan prestasi akademik melalui keterlibatan salah satu dosen terbaiknya sebagai pemateri dalam kegiatan berskala nasional. Ahmad Salman Farid, M.Sos., dosen Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), tampil sebagai narasumber pada Workshop Nasional APIN 2025 yang digelar secara daring melalui Zoom Meeting pada 22 November 2025. Keterlibatan ini menjadi bukti meningkatnya kepercayaan nasional terhadap kapasitas keilmuan dosen STAIN Madina dalam isu komunikasi publik dan literasi digital.
Kegiatan yang mengangkat tema “Social Literacy & Academic Voice: Penguatan Kapasitas Komunikasi Publik Akademisi di Era Digital” ini diikuti akademisi, guru, peneliti, dan mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia. Sejak awal kegiatan, suasana diskusi berjalan hidup di bawah panduan moderator Nurul yang memastikan setiap sesi berlangsung interaktif dan terarah. Kehadiran moderator yang komunikatif membuat jalannya webinar terasa dinamis dan nyaman bagi seluruh peserta.
Dalam sambutannya, Ketua Asosiasi Peneliti dan Inovasi Nusantara (APIN), Angga Aldilla Gussman, S.H., M.H., menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh pemateri yang hadir, termasuk Ahmad Salman Farid. Ia menegaskan pentingnya kehadiran akademisi yang mampu menyampaikan pengetahuan secara jelas dan berdampak. “Kami menghadirkan pemateri-pemateri yang tidak hanya kuat secara akademik, tetapi juga piawai menerjemahkan ilmu pengetahuan ke dalam bahasa publik. Kehadiran Bapak Ahmad Salman Farid merupakan wujud komitmen APIN untuk menghadirkan akademisi muda yang inspiratif dan relevan dengan kebutuhan zaman,” ujar Angga.
Dalam pemaparan materinya, Ahmad Salman Farid menggarisbawahi bahwa akademisi memiliki tanggung jawab sosial untuk memastikan ilmu pengetahuan dapat dipahami dan diakses oleh masyarakat luas. Ia menjelaskan bahwa academic voice adalah keterampilan strategis yang harus dikuasai di era digital, di mana informasi beredar sangat cepat dan sering kali bercampur dengan misinformasi. Menurutnya, akademisi perlu hadir sebagai penjernih, penyampai data yang dapat dipercaya, serta komunikator sosial yang mampu membangun ruang wacana yang sehat.
Salman Farid juga membagikan strategi praktis tentang bagaimana akademisi dapat membangun kehadiran digital yang kuat dan bermakna. Ia menekankan pentingnya pemanfaatan media sosial, penulisan artikel populer, hingga pembuatan konten audio-visual yang menarik. Pendekatan yang dibawakannya, yang memadukan teori komunikasi dengan pendekatan humanis, membuat materi terasa dekat dan mudah diaplikasikan oleh peserta dari berbagai latar belakang.
Respons peserta terhadap penyampaian materi sangat positif. Banyak peserta yang menyampaikan bahwa wawasan mengenai komunikasi publik berbasis data sangat relevan dengan kebutuhan akademisi masa kini. Mereka juga menilai bahwa gaya penyampaian Salman Farid yang ramah, komunikatif, dan sarat contoh aktual berhasil menghidupkan suasana webinar selama sesi berlangsung.
Ketua APIN juga menegaskan kembali komitmennya untuk menghadirkan ruang-ruang pembelajaran yang memperkuat literasi sosial di Indonesia. Menurutnya, akademisi perlu lebih aktif terlibat dalam ruang digital agar suara-suara berbasis riset tidak tenggelam oleh arus konten yang tidak kredibel. Ia berharap kegiatan ini menjadi langkah awal bagi peserta untuk lebih percaya diri membangun academic voice masing-masing.
Keterlibatan Ahmad Salman Farid sebagai narasumber nasional ini turut mengharumkan nama STAIN Madina. Pihak kampus menilai kontribusi tersebut sangat penting dalam memperkuat reputasi akademik secara nasional. Selain itu, keikutsertaan dosen KPI dalam forum-forum ilmiah seperti ini diharapkan dapat membuka jalan bagi kolaborasi penelitian, publikasi, dan pengembangan kompetensi dosen lainnya.
Melalui workshop daring ini, terlihat jelas bahwa akademisi memiliki peran strategis dalam membangun masyarakat yang melek informasi. Webinar APIN 2025 melalui Zoom Meeting berhasil mempertemukan para pendidik, peneliti, dan mahasiswa dalam satu ruang belajar yang inspiratif dan produktif. Kehadiran pemateri berkualitas seperti Salman Farid memberikan nilai tambah tersendiri bagi peserta yang ingin meningkatkan kapasitas komunikasi publiknya.
Dengan tampilnya Ahmad Salman Farid sebagai pemateri nasional, STAIN Madina menunjukkan bahwa kampus daerah pun memiliki kontribusi besar dalam memperkaya wacana akademik nasional. Melalui pemanfaatan teknologi digital seperti Zoom Meeting, gagasan dan pengalaman akademik kini dapat tersebar lebih luas, melampaui batas geografis. Inisiatif APIN ini sekaligus menjadi panggilan bagi akademisi untuk terus memperkuat suara ilmiahnya agar ilmu yang dimiliki benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.


