Mahasiswa KPI STAIN Madina Belajar Broadcasting Langsung dari Praktisi TVRI Sumut
- Kategori : Kegiatan Prodi KPI
- Dibaca : 67 Kali
Medan, 17 April 2025 - Mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) STAIN Mandailing Natal kembali menunjukkan semangat belajar di luar ruang kelas melalui sebuah kegiatan studi lapangan yang inspiratif. Kali ini, sebanyak 19 mahasiswa dari berbagai tingkat semester—yakni semester 2, 4, dan 6—melakukan kunjungan langsung ke Lembaga Penyiaran Publik TVRI Sumatera Utara. Kunjungan ini bukan sekadar perjalanan wisata edukatif, tetapi menjadi momentum strategis untuk mendalami secara langsung teknik-teknik broadcasting dari para praktisi penyiaran profesional.
Di tengah derasnya arus informasi dan pesatnya perkembangan dunia penyiaran, mahasiswa KPI STAIN Madina tampak sangat antusias mengikuti setiap sesi yang disajikan oleh tim TVRI Sumut. Mereka belajar secara langsung bagaimana desain produksi program televisi disusun mulai dari tahap perencanaan ide hingga realisasi program siaran. Para mahasiswa juga dikenalkan pada teknik pengambilan gambar atau yang dikenal dengan istilah "type of shot", seperti wide shot, close up, medium shot, dan berbagai teknik sinematografi lainnya yang menjadi bagian penting dalam membangun narasi visual yang kuat. Tak hanya itu, mereka juga diberikan pelatihan mengenai bagaimana menciptakan konten yang kreatif, segar, dan sesuai dengan kebutuhan khalayak televisi masa kini.
Salah satu momen yang sangat membekas bagi para mahasiswa adalah ketika mereka diajak masuk ke dalam studio produksi dan ruang master control. Di tempat inilah mereka bisa menyaksikan dan mencoba secara langsung bagaimana suasana kerja di balik layar televisi yang selama ini hanya mereka lihat di layar kaca. Dari kerja tim redaksi, penyutradaraan, pengoperasian kamera, hingga proses editing, semua tersaji di depan mata sebagai pengalaman nyata yang sulit tergantikan oleh teori semata.
Ketua STAIN Mandailing Natal, Prof. Dr. Sumper Mulia Harahap, M.Ag., memberikan apresiasi penuh terhadap kegiatan ini. Menurut beliau, kunjungan ini mencerminkan kesungguhan program studi dalam membekali mahasiswa tidak hanya dengan pengetahuan konseptual, tetapi juga keterampilan praktis yang dibutuhkan di dunia kerja. Beliau menyebutkan bahwa kegiatan seperti ini adalah bentuk nyata dari sinergi antara dunia akademik dan industri media. "Kami ingin lulusan STAIN Madina, khususnya dari Prodi KPI, menjadi sosok yang siap pakai, memahami medan kerja, dan punya karakter Islami dalam menyampaikan pesan melalui media," ujar beliau dengan penuh keyakinan.
Ketua Program Studi KPI, Dr. Marlina, MA., turut hadir dan memberikan tanggapannya. Ia menyatakan bahwa kunjungan ke TVRI Sumut ini adalah bagian dari kurikulum pembelajaran berbasis praktik yang sudah dirancang secara sistematis oleh Prodi KPI. Menurutnya, belajar broadcasting tidak cukup hanya dengan mendengarkan penjelasan di ruang kuliah. Mahasiswa perlu melihat langsung bagaimana produksi media berjalan, mengenal tantangan nyata di lapangan, dan belajar langsung dari praktisi yang sudah lama berkecimpung di dunia penyiaran. "Ini adalah pengalaman yang tak ternilai. Kami ingin membentuk generasi komunikator Muslim yang handal dalam menyampaikan pesan dakwah melalui media, dengan kompetensi teknis yang kuat," ungkapnya penuh semangat.
Dosen pendamping dalam kegiatan ini, Ahmad Salman Farid, M.Sos., yang juga merupakan salah satu dosen pengampu mata kuliah di Prodi KPI, menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini merupakan bagian dari metode pembelajaran kontekstual yang sudah menjadi ciri khas pendekatan pengajaran KPI STAIN Madina. Ia menuturkan bahwa mahasiswa diajak untuk membangun kedekatan dengan dunia kerja nyata agar tidak mengalami culture shock saat memasuki dunia profesional. "Selain belajar teknis, mahasiswa juga menyerap etika kerja, budaya organisasi media, dan bagaimana pentingnya kreativitas dalam menghasilkan program siaran yang bermanfaat. Semua itu sulit diperoleh kalau hanya dari buku teks," ujarnya.
Kegiatan ini juga menjadi ajang bagi mahasiswa untuk menggali inspirasi dari pengalaman langsung, memupuk semangat kolaborasi, dan memperluas jaringan ke dunia profesional media. Beberapa mahasiswa bahkan menyampaikan ketertarikan untuk magang atau bekerja di dunia penyiaran setelah lulus nanti, menjadikan kunjungan ini bukan hanya sebagai kegiatan akademik, tetapi juga pembuka jalan menuju masa depan karier yang lebih cerah.
Dengan penuh optimisme, STAIN Madina terus berkomitmen untuk mencetak lulusan yang bukan hanya cakap dalam menyampaikan pesan Islam melalui media, tetapi juga memiliki keterampilan teknis yang mumpuni di bidang penyiaran. Kunjungan ke TVRI Sumut menjadi salah satu bukti nyata bahwa Prodi KPI tidak berhenti hanya pada tataran teoritis, melainkan terus berupaya menjembatani mahasiswa dengan dunia industri. Ini adalah langkah maju untuk menjadikan kampus sebagai ruang tumbuhnya generasi komunikator yang Islami, profesional, dan relevan dengan perkembangan zaman.
Kehadiran mahasiswa KPI STAIN Madina disambut hangat oleh pihak TVRI Sumatera Utara, yang melihat kunjungan ini sebagai bentuk kolaborasi edukatif antara lembaga penyiaran publik dan institusi pendidikan tinggi. Syahreza, perwakilan dari Divisi Arsip Audio Visual, menyatakan bahwa TVRI Sumut sangat terbuka bagi mahasiswa yang ingin belajar langsung tentang proses dokumentasi dan pengarsipan siaran televisi. Ia menjelaskan bahwa arsip bukan hanya soal menyimpan data, tetapi juga menjaga sejarah penyiaran dan membentuk narasi media masa depan. Sementara itu, Rifhandi Rusdi, M.I.Kom., yang menjabat sebagai Ketua Program Perencana Pengendali Berita, menekankan pentingnya mahasiswa memahami proses penyusunan berita yang akurat, berimbang, dan sesuai dengan kode etik jurnalistik. “Kami berharap kunjungan ini bisa memberi inspirasi kepada mahasiswa untuk tidak hanya menjadi penonton media, tetapi juga menjadi produsen informasi yang bertanggung jawab,” ujar Rifhandi dengan penuh semangat.
Melalui kunjungan ini, kampus dan dunia penyiaran bertemu dalam satu ruang belajar yang hidup dan inspiratif. Sebuah pengalaman yang akan terus dikenang oleh para mahasiswa, bukan hanya sebagai bagian dari perjalanan studi, tetapi juga sebagai titik awal menuju panggung kehidupan profesional yang sesungguhnya.