Dosen STAIN Madina Sumbang Saran dalam Penyusunan Kurikulum Strategis FDIK UIN Padangsidimpuan
- Kategori : Kampus
- Dibaca : 120 Kali

PADANGSIDIMPUAN – Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary (SYAHADA) Padangsidimpuan menggelar Focus Group Discussion (FGD) untuk merumuskan konstruksi kurikulum baru. Kegiatan yang berlangsung di Ruang Rapat FDIK, Kamis (13/11/2025), ini turut mengundang dosen dari STAIN Mandailing Natal (Madina) untuk memberikan masukan strategis.
FGD ini mengangkat tema "Konstruksi Kurikulum Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan Berdasarkan Isu Strategis". Sebanyak 30 peserta hadir, terdiri dari pimpinan fakultas, ketua program studi, dosen internal, serta perwakilan stakeholder eksternal, termasuk akademisi dari kampus tetangga.
Ketua Panitia sekaligus Kaprodi Desain Komunikasi Visual (DKV), Pahri Siregar, M.Pd.I, dalam sambutannya menyampaikan bahwa acara ini bertujuan menyerap aspirasi dari berbagai pihak. "Kami sengaja mengundang berbagai elemen, termasuk rekan akademisi dari STAIN Madina dan praktisi, agar kurikulum kita ke depan benar-benar relevan dan mampu menjawab tantangan isu-isu strategis seperti moderasi beragama dan digitalisasi," ujarnya.
Sambutan dilanjutkan oleh Wakil Dekan I Bidang Akademik FDIK, Dr. Anas Habibi Ritonga, MA. Beliau menekankan pentingnya kurikulum yang adaptif dan kolaboratif. "Kurikulum adalah jantungnya pendidikan. Di era disrupsi ini, kita tidak bisa lagi berjalan sendiri. Masukan dari luar, seperti dari STAIN Madina dan stakeholder industri, sangat vital untuk memperkaya dan menguatkan kompetensi lulusan kita," tegas Dr. Anas.
Acara yang dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor I UIN SYAHADA, Prof. Dr. Erawadi, M.Ag, ini mendapat apresiasi penuh dari pimpinan universitas. Prof. Erawadi menyatakan bahwa sinergi antar-PTKIN (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri) di wilayah Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) sangat penting dan harus terus didorong.
"Kehadiran kolega dari STAIN Madina hari ini adalah bukti kolaborasi yang baik. UIN Padangsidimpuan harus menjadi pelopor dalam mengembangkan kurikulum dakwah dan komunikasi yang responsif gender dan berwawasan kebangsaan, dan itu butuh masukan dari semua pihak," papar Prof. Erawadi dalam sambutannya.
Dosen yang diutus dari STAIN Madina adalah Ahmad Salman Farid, M.Sos, yang merupakan dosen dari Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI). Dalam sesi diskusi, Salman memberikan beberapa masukan konstruktif, khususnya terkait penguatan literasi media dan strategi komunikasi dakwah di ranah digital yang kini menjadi medan strategis utama.
Diskusi intensif dalam FGD tersebut membedah pemetaan mata kuliah di berbagai prodi agar selaras dengan isu-isu kontemporer. Berdasarkan materi diskusi, isu strategis yang dibedah mencakup implementasi moderasi beragama, isu gender, hingga strategi komunikasi anti-korupsi yang akan diintegrasikan ke dalam kurikulum. Diharapkan, hasil FGD ini akan menjadi landasan kuat bagi FDIK UIN SYAHADA.
